3 Film Terbaik Benyamin S Sepanjang Masa
Balik lagi di Nostlagia yang akan selalu membahas hal-hal yang sangat begelora di masa lalu bahkan masih terasa getarannya sampai sekarang. Sedap. Setelah Bang Rhoma yang soleh dan perkasa, marilah kita beralih ke Bang Ben yang jenius dan jenaka. Sungguh Indonesia beruntung sekali memiliki seniman seperti beliau. Marilah kita mengheningkan cipta sejenak sebelum memulai membahas tentang karya-karya beliau. Mengheningkan cipta, mulai….
Awraite! Kita mulai dari,
1. Betty Bencong Slebor (1978)
Bayangkan pada tahun tersebut, bang Ben sudah berani berperan dan mengangkat isu komunitas waria dalam filmnya. Etapi mungkin juga karena jaman itu belum ada efpei sih ya. Jadi ceritanya Si Betty ini bekerja sebagai pembantu rumah tangga di keluarga Bokir, seorang produser rekaman yang genit. Si Bokir bete lah dengan kehadiran Betty, karena biasanya dia suka godain setiap pembantu yang bekerja di tempatnya, tapi istrinya (yang diperankan oleh Aminah Cendrakasih) seneng-seneng aja dengan kehadiran Betty yang baik dan lucu. Betty bersahabat dengan Nasir, pembantu yang juga bekerja di tempat Bokir. Mereka sering keluar malam untuk nonton pertunjukan dangdut. Singkat cerita, Betty dan Nasir akhirnya dipecat oleh Bokir, menjadi pengamen dan kemudian bekerja di rumah Elvi (Sukaesih) yang merupakan penyanyi dangdut orbitan Bokir. Coba tonton lagi deh, gemes banget pengen cubit pipinya si Betty. Meskipun penokohan Betty ini sangat kuat dan diperankan dengan super duper gemilang tanpa cacat, tapi bang Ben sama sekali bisa lepas dari karakter ini dan tidak terjebak dalam imej si Betty.
Adegan paling diingat: waktu Betty kena razia polisi sama waktu ngamen di depan rumah Elvi.
2. Drakula Mantu (1974)
KK Dheeraj mesti belajar bikin horor komedi nih dari pelem ini. Dibandingin sama sejuta film horor lokal sekarang, Drakula Mantu jauh lebih serem, lebih kocak dan lebih pintar. Karena bukan sembarang komedi biasa, ada kritik sosial yang tersempal disana sini dalam film ini. Adalah Nya Abbas Akup sang sutradara yang emang maestro film-film komedi pintar macam Inem Pelayan Sexy, Bing Slamet Koboy Cengeng dll. Drakula Mantu bercerita tentang pasangan muda yang hendak membeli rumah di pinggir kota. Benyamin disini berperan sebagai pembantu yang disuruh membersihkan rumah tersebut. Tapi rupanya rumah tersebut sudah dihuni oleh keluarga setan yang merupakan penduduk-penduduk yang tergusur rumahnya (disini aja udah berasa sindirannya). Keluarga setan ini sedang persiapan menyambut keluarga Pangeran Drakula dari Eropa yang akan dinikahkan dengan putri mereka. Terjadilah gesekan antara Benyamin yang berusaha mengusir (baca : menggusur lagi) para setan tersebut pada saat acara lamaran sedang dilakukan. Di film ini Bang Ben ngelawak dengan bahasa Indonesia baku, sama sekali gak ada logat betawi seperti biasa, tapi lucunya tetap bisa bikin rahang lepas dan tulang iga retak.
Adegan paling diingat: waktu Pangeran Drakula (Pong Harjatmo) ciuman bibir sama Puteri Setan dan taringnya nyangkut. Zzzz.
3. Intan Berduri (1972)
Ini mungkin komedi dengan sindiran paling perih yang pernah ada di sepanjang perfilman Indonesia. Memotret keluarga miskin Jamal (Benyamin S) dan Saleha (Rima Melati) yang sehari-hari mencari ikan di sungai untuk hidup. Saking miskinnya Jamal sampai dia harus meminta beras ke tetangga-tetangganya untuk membuat bubur anaknya yang sakit. Nasib Jamal berubah ketika ia menemukan intan sebesar kepalan tangan di sungai tempat ia biasa mencari ikan. Disinilah kelucuan-kelucuan dengan sindiran yang mengores nadi dimulai.
Jamal langsung dikerubungi oleh para tetangga yang sebelumnya menutup pintu ketika Jamal meminta beras, bahkan dukun yang menolak mengobati anak Jamal yang sakit, tiba-tiba datang membawa jampi. Penduduk berbondong-bondong sikut-sikutan membuat kapling-kapling di sungai dengan harapan menemukan intan yang sama. Bahkan pihak pemerintah tidak mau kalah ikut ambil bagian dalam kehebohan itu.
Polisi datang mau mengamankan intan temuan itu, pengacara juga datang untuk membantu proses hukum dan birokrasi, Jamal dan Saleha dibawa ke kota, diajarin cara jadi orang kaya, makan biskuit dan minum soda, hahahaha, rumpi lah pokoknya. Tapi rupanya intan milik Jamal itu masih prematur dan belum bisa dibentuk (atau apalah gitu alasannya kita lupa), jadilah si Jamal kembali miskin. Hiks.Adegan paling diingat: nama si pengacara yaitu Max Syiad dan waktu Jamal diajarin cara jadi orang kaya.Aaaah jadi pengen nonton lagi yaaa. Apa film Benyamin S favorit kamu?